• SUMUT
    • MEDAN
    • BINJAI
    • DELI SERDANG
    • LANGKAT
    • SERDANG BEDAGAI
  • NASIONAL
    • JAKARTA
    • JAWA
    • SUMATERA
    • PAPUA
    • BORNEO
  • INTERNASIONAL
  • REGULATOR
  • EKONOMI
  • UMUM
  • OPINI
  • Login
Pembaharu.id
  • SUMUT
    • MEDAN
    • BINJAI
    • DELI SERDANG
    • LANGKAT
    • SERDANG BEDAGAI
  • NASIONAL
    • JAKARTA
    • JAWA
    • SUMATERA
    • PAPUA
    • BORNEO
  • INTERNASIONAL
  • REGULATOR
  • EKONOMI
  • UMUM
  • OPINI
Selasa, 26 Januari 2021
No Result
View All Result
Pembaharu.id
  • SUMUT
    • MEDAN
    • BINJAI
    • DELI SERDANG
    • LANGKAT
    • SERDANG BEDAGAI
  • NASIONAL
    • JAKARTA
    • JAWA
    • SUMATERA
    • PAPUA
    • BORNEO
  • INTERNASIONAL
  • REGULATOR
  • EKONOMI
  • UMUM
  • OPINI
Selasa, 26 Januari 2021
Pembaharu.id
No Result
View All Result
Home UMUM

Hanya 5 Persen Laki-Laki Ikut KB, Mengapa?

Redaksi by Redaksi
11 Mei 2020
in UMUM
4 min read
0
Hanya 5 Persen Laki-Laki Ikut KB, Mengapa?
0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

RELATED POSTS

Cegah Stunting, Mahasiswa IKS FISIP USU Gelar Penyuluhan di Desa Nahornop Marsada pada Masa Pandemi COVID 19

Semangat Belajar Anak-anak Panti Asuhan Tak Boleh Patah Meski Pandemi

VOA — 

Sejak memasuki usia pubertas, perempuan sudah menjadi sasaran utama program KB. Pendidikan reproduksi konvensional yang diberikan di sekolah dan keluarga senantiasa dititikberatkan pada perempuan. Bahkan nasihat yang disampikan petugas Kantor Urusan Agama pada pasangan yang hendak menikah terkait KB, juga difokuskan pada perempuan. Bagaimana perempuan sedianya mengikuti program ini dan memanfaatkan piranti yang ada seperti pil KB, suntik KB hingga IUD (semacam alat kontrasepsi bagi perempuan).

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, kepada VOA mengakui bahwa hanya lima persen laki-laki yang ikut program KB. Penyebabnya, ujar Hasto, karena secara teknis medis, pilihan untuk kontrasepsi pria hanya kondom dan vasektomi. Sedangkan vasektomi begitu dihindari oleh kaum pria lantaran dua sebab yakni harus menjalani operasi medis dan secara keyakinan kalau disteril ini akan menghentikan keturunan sama sekali.

“Masalah laki-laki soal mindset, di Indonesia ini secara public image yang ada dipemikiran keluarga, KB itu tugasnya perempuan. Ini yang harus selalu diubah. Seolah-olah pola pikirnya KB dan kontrasepsi itu adalah perempuan. Beberapa memang (memiliki) kekhawatiran, itu contoh seperti vasektomi itu hanya 0,4 persen dari peserta akseptor KB. Kenapa begitu? Karena mereka pendapatnya masih salah, kalau di vasektomi vitalitasnya menurun, dan ada istri khawatir kalau suaminya divasektomi. Pola pikir seperti itu yang masih mewarnai pemikiran-pemikiran,” tutur mantan Bupati Kulon Progo ini.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. (courtesy: Humas BKKBN)
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. (courtesy: Humas BKKBN)

Seperti dikutip dari laman resmi BKKBN, partisipasi laki-laki menjadi penting dalam KB dan kesehatan reproduksi karena laki-laki adalah “mitra” dari perempuan dalam reproduksi serta seksual, sehingga laki-laki dan perempuan harus berbagi tanggung jawab. Namun, hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 bahkan menunjukkan data miris bahwa keikutsertaan laki-laki dalam program KB jauh lebih rendah dari pernyataan Kepala BKKBN ketika diwawancarai VOA. Laman resmi itu menunjukkan jumlah laki-laki yang menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom hanya sebesar 2,5% dan vasektomi sebesar 0,2%. Upaya untuk meningkatkan partisipasi laki-laki ini terus dilakukan tetapi data menunjukkan tren peningkatan belum mencapai hasil yang diharapkan.

Berdasarkan data rekapitulasi identifikasi ketersediaan dokter pasca pelatihan vasektomi yang dilaporkan oleh perwakilan BKKBN provinsi, dapat diketahui bahwa jumlah tenaga dokter yang telah mendapatkan pelatihan klinis Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) sebanyak 975 dokter. Namun hanya 239 dokter terlatih (24,51%) yang menyatakan bersedia untuk melayani vasektomi dan terdiri dari 206 dokter umum serta 33 dokter spesialis. Dokter yang terlatih dan bersedia melayani vasektomi tersebar di 115 kabupaten/kota di Indonesia namun untuk penyebaran dokter umum hanya terdapat di 98 kabupaten/kota.

Pendidikan Reproduksi Berperspektif Gender Penting

Saat ini BKKBN juga telah mendorong dihadirkannya kurikulum tentang pendidikan reproduksi di sekolah-sekolah. Hal itu dilakukan agar anak yang memasuki masa pubertas mengetahui dampak terkait seks bebas atau pun perkawinan usia dini.

“Ya sudah disampaikan ke Menteri Pendidikan bahwa saya mendorong bagaimana kalau di pendidikan ini kurikulum tentang pendidikan kesehatan reproduksi itu masuk ke sekolah. Ini penting sekali karena banyak orang yang tidak mengerti tentang risiko nikah usia dini. Kanker rahim itu juga ada hubungannya dengan nikah terlalu dini,” pungkas Hasto.

Namun kajian “Global Early Adolescent Study (GEAS) dan Youth Voices Research” yang dilakukan di Indonesia antara bulan Juli 2018 dan Juli 2019 menunjukkan pendidikan reproduksi saja tidak cukup. Diperlukan pendidikan reproduksi berperspektif gender untuk mendorong perubahan pola pikir.

GEAS melakukan survei atas 4.684 remaja yang duduk di kelas 7 SMP (usia 12-13 tahun) di tiga lokasi: Semarang (Jawa), Bandar Lampung (Sumatera), dan Denpasar (Bali). Kajian juga dilakukan lewat 24 diskusi kelompok terarah (focus group discussions, FGD) dan 86 wawancara mendalam dengan responden muda berusia 18-24 tahun; 18 diskusi di ruang kelas dan 18 FGD dengan murid sekolah yang berusia 12- 13 tahun; sembilan FGD dengan orang tua; serta sembilan FGD dengan guru.

Banyak anak muda masih mempunyai pengetahuan yang rendah tentang kesehatan seksual dan reproduksi (ilustrasi).
Banyak anak muda masih mempunyai pengetahuan yang rendah tentang kesehatan seksual dan reproduksi (ilustrasi).

Hasilnya mencengangkan. Bahwa remaja – khususnya perempuan – mempunyai pengetahuan yang rendah tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Perempuan juga memiliki rasa tidak nyaman yang tinggi terhadap perkembangan tubuhnya sendiri. Perempuan mudah cemas dan merasa bersalah terhadap mulai munculnya perasaan seksual. Hal ini tidak ditemukan pada laki-laki. Ini erat kaitannya dengan masih kuatnya pemahaman bahwa membahas masalah seksualitas, dalam keluarga sekali pun, merupakan hal yang tabu.

Namun kajian GEAS – yang merupakan hasil kerjasama banyak institusi, antara lain Rutgers, WPF Indonesia, PKBI, GEAS dan Bill & Melinda Gates Foundation – menunjukkan bahwa baik anak laki-laki maupun perempuan memiliki keinginan untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi (terutama anak perempuan) dan untuk menunda menikah sampai paling sedikit usia 21 tahun.

Dua pertiga di antaranya ingin menunda memiliki anak sampai paling sedikit usia 25 tahun, serta tiga perempat ingin memiliki anak dua orang saja atau kurang dari itu. Anak perempuan menunjukkan skor yang lebih tinggi daripada anak laki-laki dalam hal bersuara, mengambil keputusan, dan “perencanaan”.

Temuan-temuan ini menarik karena tampak jelas bagaimana norma gender ikut mempengaruhi pengambilan keputusan, termasuk dalam hal Keluarga Berencana. [aa/em]

Tags: beritaIndonesiaIsu SosialkabarKesehatanLINE: Berita
ShareTweetSend
Redaksi

Redaksi

Pembaharu.id berupaya menyajikan berbagai isu aktual dan informasi akurat yang dibutuhkan masyarakat dalam sajian berita yang terkini dan inspiratif.

Related Posts

Cegah Stunting, Mahasiswa IKS FISIP USU Gelar Penyuluhan di Desa Nahornop Marsada pada Masa Pandemi COVID 19

Cegah Stunting, Mahasiswa IKS FISIP USU Gelar Penyuluhan di Desa Nahornop Marsada pada Masa Pandemi COVID 19

by Redaksi
16 Januari 2021
0

Pembaharu.ID | Ragam - Meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19, tak menyurutkan semangat dan kepedulian mahasiswa Untuk melakukan pengabdian dan...

Semangat Belajar Anak-anak Panti Asuhan Tak Boleh Patah Meski Pandemi

Semangat Belajar Anak-anak Panti Asuhan Tak Boleh Patah Meski Pandemi

by Redaksi
16 Januari 2021
0

Pembaharu.id | Ragam - Panti Asuhan Yayasan Talenta Delpita yang beralamat di Jln. Pintu Air IV No.388, Kelurahan Kwala Bekala,...

Eksponen Cipayung Medan Dukung Akhyar,  GMKI Medan : Kami Tidak Mengenal Istilah Eksponen

Eksponen Cipayung Medan Dukung Akhyar, GMKI Medan : Kami Tidak Mengenal Istilah Eksponen

by Redaksi
5 Oktober 2020
0

Pembaharu.ID, Medan - Beredarnya Flyer kegiatan Deklarasi Dukungan Eksponen Cipayung Plus Kota Medan dalam rangka memberikan dukungan kepada salah satu...

Viral…Wanita Berhijab Injak injak Bendera Merah Putih Demi Konten

Viral…Wanita Berhijab Injak injak Bendera Merah Putih Demi Konten

by Redaksi
19 Agustus 2020
0

Pembaharu.ID, - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah wanita berhijab yang tengah berpose dengan menginjak-injak dan menduduki bendera merah putih viral...

Kelompok pencinta alam dan Komunitas Spelcabumi tengah mengibarkan bendera Merah Putih Berkibar Kawasan Gua Buniayu. Kegiatan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-75 /

Bendera Merah Putih Berkibar Diperut Bumi, Spelcabumi Suarakan Hentikan Eksploitasi Kawasan Buniayu

by Redaksi
18 Agustus 2020
0

Pembaharu.ID, Jawa Barat | Puluhan  kelompok pencinta alam dan Komunitas Speleo dan Caving Sukabumi (Spelcabumi) mengkampanye anti ekspolitasi karst di...

Next Post
Pakar Kependudukan: Program KB di Indonesia Sedikit Mengendur

Pakar Kependudukan: Program KB di Indonesia Sedikit Mengendur

Smelter-grade alumina production reaches 2 million tons: Local firm

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Terpopuler

  • Garda Muda Taput Dukung Upaya Pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya

    Garda Muda Taput Dukung Upaya Pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya

    1273 shares
    Share 1273 Tweet 0
  • Pdt. Dr. Robinson Butarbutar, MA, Sosok Tangguh dan Inspiratif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketum GMKI Di Isukan Merapat Ke KAMI, Ahmad Yani Klaim Korneles Setuju

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GMKI Sumut-NAD Mengecam Penegakan Hukum Yang Semena-mena Pada Ketua BEM Uncen dan Mahasiswa Papua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Lakukan Pelanggaran Kode Etik, 5 Anggota Komisioner KPU Siantar di Laporkan ke DKPP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terbaru

Polemik Rektor USU, Ketua DPP KAM PERUBAHAN : Kami Berharap Semua Pihak Kedepankan Kepentingan Universitas dan Dunia Pendidikan

Polemik Rektor USU, Ketua DPP KAM PERUBAHAN : Kami Berharap Semua Pihak Kedepankan Kepentingan Universitas dan Dunia Pendidikan

21 Januari 2021
Cegah Stunting, Mahasiswa IKS FISIP USU Gelar Penyuluhan di Desa Nahornop Marsada pada Masa Pandemi COVID 19

Cegah Stunting, Mahasiswa IKS FISIP USU Gelar Penyuluhan di Desa Nahornop Marsada pada Masa Pandemi COVID 19

16 Januari 2021
Semangat Belajar Anak-anak Panti Asuhan Tak Boleh Patah Meski Pandemi

Semangat Belajar Anak-anak Panti Asuhan Tak Boleh Patah Meski Pandemi

16 Januari 2021
Pengungkapan 26,9 Narkotika di Sumut, RMI Apresiasi Kinerja Polrestabes Medan

Pengungkapan 26,9 Narkotika di Sumut, RMI Apresiasi Kinerja Polrestabes Medan

15 Januari 2021
Rumah Kebangsaan Indonesia Adakan Jambore Pemuda Tapanuli Raya, Bupati Taput : Saya Siap Dukung Semaksimal Mungkin

Rumah Kebangsaan Indonesia Adakan Jambore Pemuda Tapanuli Raya, Bupati Taput : Saya Siap Dukung Semaksimal Mungkin

7 Januari 2021

Pembaharu.id

Pembaharu.id menyajikan berbagai informasi dalam sajian berita yang terkini dan inspiratif.

Alamat
Jl. Jenderal Naga Bonar No. 234
Medan – Sumatera Utara – Indonesia

Kontak
Telepon: (061) 8765432
HP: 081234567890, 081298765432
Email: pembaharuid@gmail.com

Kanal Berita

  • AFRIKA (3)
  • Business (18)
  • EKONOMI (29)
  • Entertainment (16)
  • EROPA (8)
  • Fashion (9)
  • food (10)
  • Health (16)
  • INTERNASIONAL (35)
  • JAKARTA (16)
  • JAWA (5)
  • Lifestyle (27)
  • MEDAN (27)
  • NASIONAL (71)
  • National (18)
  • OPINI (1)
  • Opinion (10)
  • PAPUA (1)
  • Politics (13)
  • Press Release (18)
  • Science (13)
  • Sports (12)
  • SUMATERA (14)
  • SUMUT (49)
  • Tech (11)
  • Travel (14)
  • UMUM (27)
  • World (11)

Rekomendasi

Bertemu di Liga Champions Messi Mengaku Takut Lawan Neymar
EROPA

Bertemu di Liga Champions Messi Mengaku Takut Lawan Neymar

29 Desember 2020
Viral Parodi Pelecehan Lagu Indonesia Raya ,BPIP : Harus Ada Perhatian dari PM Malaysia
JAKARTA

Viral Parodi Pelecehan Lagu Indonesia Raya ,BPIP : Harus Ada Perhatian dari PM Malaysia

28 Desember 2020
Begini Alasannya Ridwan Kamil Tak Akan Disuntik Vaksin COVID-19 Sinovac
Health

Begini Alasannya Ridwan Kamil Tak Akan Disuntik Vaksin COVID-19 Sinovac

28 Desember 2020
Kasus Penembakan Anggota FPI, Komnas HAM Temukan Indikasi Mobil FPI dan Polisi Serempetan
JAKARTA

Kasus Penembakan Anggota FPI, Komnas HAM Temukan Indikasi Mobil FPI dan Polisi Serempetan

28 Desember 2020

Links

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org
  • Beranda
  • Redaksi
  • Kontak
  • Peta Situs

© 2020 Pembaharu.ID - Menata Indonesia Baru.

No Result
View All Result
  • Homepages
  • POLITICS
  • WORLD
  • BUSINESS
  • SCIENCE
  • SPORTS
  • LIFESTYLE
  • TECH
  • HEALTH

© 2020 Pembaharu.ID - Menata Indonesia Baru.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In