Pembaharu.ID, Medan – Dukungan terus mengalir pada Pasangan Akhyar Nasution dan Salman, kali ini dari Ketua GMNI Sumut 2012-2014 dalam acara Deklarasi Dukungan Eksponen Cipayung Plus kepada Akhyar Nasution. Dengan tema diskusi Tolak Politik Dinasti, Oligarki, dan Omnibus Law
“Omnibus Law sangat merugikan para tenagakerja khususnya buruh di Kota Medan, UU ini lebih pro kepada pengusaha daripada pekerja. UU ini merupakan perselingkuhan antara oligarki pemilik modal dengan pemerintah untuk mematikan buruh. Medan ini merupakan Kota Industri, penopang ekonominya berasal dari pabrik-pabrik yang tersebar diseluruh wilayah Kota Medan. Jadi UU Omnibus Law ini sangat merugikan ratusan ribu pekerja khususnya buruh di Kota Medan ” kata Turedo Sitindaon”
Dalam acara ini turut hadir Eksponen dari kelompok cipayung lainnya seperti GMKI, HMI, PMII, IMM dan PMKRI yang menyorot permasalahan kondisi kota Medan.
“Politik Dinasti itu penghianatan terhadap perjuangan reformasi terdahulu, juga indikator kemunduran dalam alam demokrasi. Cita-cita menciptakan pemerintahan yang bebas dari KKN tidak mungkin terwujud kalau pemimpinnya produk dari politik dinasti “Kata Alumni Fakultas Hukum USU” ini.
Akhyar Nasution yang turut hadir dalam dialog ini mendapatkan dukungan dari kaum muda dikarena kan keberpihakan Akhyar dalam mendukung penolakan terhadap Omnibus Law yang sedang berlangsung.
“Kebetulan Bg Akhyar ini Alumni GMNI dan bagian dari keluarga besar eksponen kelompok cipayung plus, dan beliau satu-satunya dari semua kandidat yang memiliki latar belakang aktivis mahasiswa, yakni menjadi kader GMNI sewaktu berkuliah di Fakultas Teknik USU dari tahun 1989-1995. Jadi jelas nilai perjuangannya, karena sejak mahasiswa dan masih muda saja beliau sudah melawan Orde Baru dan memperjuangkan reformasi 98” Ujar Turedo.
Turedo Sitindaon
Ketua GMNI Sumut 2012-2014
Alumni Hukum USU